Siang itu Anto berjalan kesebuah komplek perdagangan elektronik yang tak begitu jauh dari rumahnya dan berharap bisa mendapatkan pekerjaan disana. Saat sedang berjalan melewati deretan Ruko berlantai 4 yang semuanya menjual peralatan elektronik matanya tertuju pada sebuah tulisan besar didepan dinding toko tsb.
Beruntung ia melihat sebuah lowongan pekerjaan sebagai seorang pelayan toko elektronik ditempat tsb. Dengan perasaan senang maka ia pun segera menanyakan hal itu pada penjaga toko yang sedang berdiri didepan.
“Bang emang bener disini lagi butuh karyawan toko ? Tanya Anto
“Iya bener bang. Coba abang tanya langsung aja sama bos saya. Kata karyawan toko yang bernama Iwan tsb.
Anto segera menemui pemilik toko tsb yang merupakan seorang wanita muda keturunan cina yang cukup cantik dan modis.
“Permisi Cik. Nama saya anto. Katanya disini lagi butuh karyawan toko ya? Tanya Anto
“Iya sih. Memangnya kamu pernah kerja ditoko sebelumnya? Tanya Veni wanita pemilik toko tsb.
“Belum pernah cik. Tapi nanti saya bisa belajar kok. Kata Anto lagi.
Awalnya Veni agak ragu untuk menerima Anto bekerja ditokonya karena laki laki itu memang dari tampangnya terlihat kurang jujur dan agak urakan. Memang saat itu Anto hanya mengenakan kaos berwarna gelap bergambar tengkorak yang sudah lusuh dengan celana jeans bututnya yang agak dekil membuat penampilannya sangat tidak meyakinkan.
“Tenang aja cik. Walaupun penampilan saya kayak begini tapi saya orangnya jujur kok. Kata Anto berusaha meyakinkan pemilik toko tsb.
“Baiklah kamu saya terima bekerja. Kalau Soal gajinya kamu tidak keberatan kan ? terus terang itu udah gaji pasaran karyawan toko disini. Kata Veni.
“Kalau kamu bersedia besok kamu udah boleh bekerja disini dan jangan lupa kamu harus berpenampilan rapih dan bersih. Kata Veni lagi.
Karena Anto terus berusaha meyakinkan pemilik toko tsb akhirnya Veni pun bersedia menerimanya sebagai karyawannya untuk bekerja ditoko tsb. Walaupun mendapat gaji yang tidak seberapa namun Anto cukup senang karena ia telah memperoleh sebuah pekerjaan yang selama ini begitu sulit didapatkannya.
Keesokan harinya Anto bangun tidur lebih cepat dari biasanya karena ia begitu bersemangat untuk segera berangkat ke tempat kerjanya. Karena tak terbiasa mandi pagi maka Anto pun hanya sekedar mencuci mukanya baginya udara pagi hari begitu dingin hingga ia malas sekali untuk mandi pagi. Guna memperbaiki penampilannya maka ia pun mengaduk aduk lemari lalu diam diam menggunakan pakaian milik abangnya yang masih terlihat rapi.
“Hehe boleh juga nih kaos. Gua jadi kelihatan lebih ganteng !! Kata Anto sambil berdiri didepan cermin.
“Woii njing !! kenapa kaos gua lu pakai !! bentak abang anto yang bernama Jajang.
“Gua pinjem bentar buat kerja bang !! pelit amat sih lo !! jawab Anto.
“Emang taik lu !! Giliran pakai aja lu mau !! giliran nyucinya lu kagak mau. Kata Jajang dengan kesal.
“Udah lu tenang aja lah. Nanti juga bakal gua cuci sampe kinclong. Jawab Anto.
Anto segera berjalan keluar dari kamarnya lalu menyambar sebuah pisang goreng yang tersedia diatas piring diatas meja makan dan segera menelanya habis kemudian ia pun segera meneguk segelas kopi hitam yang juga berada diatas meja tsb.
“Woii bangsat pisang goreng ama kopi gua kenapa lu sikat !! kata Jajang
Melihat abangnya marah dan mengumpat dirinya maka ia pun segera pergi meninggalkan rumah sambil bersiul siul kegirangan.
“Sarapan pagi pisang goreng ama kopi memang paling nikmat !! kata Anto dalam hati.
Di hari pertama bekerja itu anto nampak bersemangat sekali sehingga ia datang paling awal ke toko tsb dimana toko toko yang lain belum ada yang buka. Setelah menunggu cukup lama akhirnya datanglah 3 orang temannya yang juga pekerja toko yang sama yaitu maman seorang pegawai toko yang bekerja merangkap sebagai sopir, Iwan yang badannya tinggi kurus dan satunya lagi pak kardi yang sudah berusia 57 tahun yang sudah bekerja disana selama lebih dari 25 tahun.
Pak kardi adalah salah satu karyawan paling lama yang bekerja pada toko elektronik tsb bahkan ia sudah bekerja sewaktu toko itu masih diurus oleh ibunya Veni. Karena usianya yang sudah tua dan kesehatannya yang kurang baik maka pengelolaan toko tsb pun diserahkan pada putri pertamanya yang bernama Veni.
Sebenarnya Veni termasuk istri yang cukup baik karena selain wajahnya yang cantik dan modis, ia juga rajin bekerja membantu suaminya mencari pendapatan tambahan dengan mengurus toko tsb. Namun sayang suaminya gemar sekali berjudi dan kerap ketahuan berselingkuh dengan beberapa wanita penghibur yang dikenalnya di sebuah klub malam. Hal tsb membuat hubungan mereka menjadi tidak harmonis dan kerap terjadi pertengkaran diantara mereka.
Didepan toko tsb ketiganya nampak asik berbincang bincang dan bercerita pengalaman masing masing sambil menunggu kedatangan majikan mereka.
“Wah dari jam berapa lu nunggu disni to ? Tanya Maman
“Gua sih dari jam setengah 7 udah sampai disini bang. Jawab Anto
“Hehe rajin bener lu. Toko disini rata rata semua bukanya diatas jam 9 pagi to. Kata Pak Kardi
“Biasalah kar. Namanya juga karyawan baru jadi masih semangat dia. Kata Maman.
Saat mereka sedang asik bersendau gurau lalu datanglah Veni dan mereka pun segera membuka Folding gate penutup depan toko dan segera merapikan barang barang yang ada disana.
“To daripada lu bengong mending lu nyapu dan ngepel lantai gih !! tuh liat lantainya udah berdebu. kata Pak Kardi
Sebagai karyawan senior ditoko tsb membuat Pak Kardi mendapat kepercayaan yang besar dari majikannya dan ia memang termasuk orang yang bisa diandalkan selama ini untuk membantu mengurus toko tsb. Pak Kardi ini termasuk orang yang kepo dan tak bisa diam dan selalu ada saja hal yang dikerjakannya disana dan ia paling tak suka melihat ada karyawan lain yang duduk bermalas malasan tanpa melakukan apapun.
Sikapnya yang sok mengatur itu kerap membuat kesal para karyawan toko lainnya hingga sering kali banyak karyawan toko yang memutuskan untuk berhenti kerja karena tidak suka dengan sifatnya yang seperti seorang bos.
Ternyata diam diam Pak Kardi ini mempunyai suatu skandal tersembunyi yang tak diketahui orang lain. Pasalnya dulu saat ibunya veni mengurus toko tsb pernah berselingkuh dengannya tanpa diketahui oleh siapapun.
Siang itu para pengunjung toko mulai terlihat ramai dan mereka pun sibuk melayani para pelanggan yang hendak membeli berbagai macam peralatan elektronik yang ada di toko tsb.
“Man nanti tolong kamu antar barang barang ini ke alamat yang sudah disiapkan itu ya. Kata Veni.
“Iya cik. Sekalian minta uang jalannya donk. Jawab Maman.
“Loh kan kemarin baru diisi penuh solarnya masa sekarang udah abis lagi sih. Kata Veni
“Namanya juga mobil dipakai jalan masa kagak mau abis cik. Jawab Maman dengan santainya.
Selain ikut menjaga toko maman juga sekaligus merangkap sebagai seorang sopir yang bertugas untuk mengantarkan berbagai macam barang elektronik kepada pembelinya. Namun maman seringkali bersikap nakal dengan menilep sebagian uang jalan setiap kali ada pengiriman sehingga Veni kerap merasa kesal dengan tingkahnya yang tak jujur tsb.
Maman memang sudah berpengalaman lama bekerja sebagai sopir diberbagai tempat dan ia benar benar sudah mengetahui seluk beluk dunia hitam para sopir dan berbagai cara mengelabui majikan mereka mulai dari membuat bon palsu hingga cerita cerita rekayasa lainnya.
“Wah bang Maman memang hebat punya banyak pengalaman. Gua mesti berguru nih. Hehe. Puji Anto.
“Makanya lo kalo kerja itu harus pinter pinter ngakalin majikan supaya ada uang lebih. Kalau makan gaji doank yang ga seberapa kapan bisa kaya nya luh To. Ujar Maman.
“iya bener juga sih bang. Tau sendiri kan gaji gua ditoko ga seberapa. Cuma abis buat makan ama ongkos aja. Kata Anto
Maman hanyalah seorang oknum sopir nakal dimasyarakat namun bukan berarti semua sopir berprilaku nakal dan tak jujur seperti itu pasalnya masih banyak diluar sana sopir yang cukup jujur dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Malam itu saat sedang dirumah, Veni dan suaminya kembali terlibat percekcokan sengit karena suaminya telah beberapa hari tidak pulang kerumah. Semakin hari Veni semakin merasa kesal dan sering kali mencurahkan permasalahan rumah tangganya pada Pak Kardi yang memang sudah cukup dekat dengan Veni.
Semenjak masih kecil Veni memang sering diajak oleh ibunya ke toko tsb terutama sepulang dari sekolahnya sehingga ia sudah amat mengenal Pak kardi. Dulu setiap kali Veni kecil menangis laki laki tua itu selalu menghiburnya dan mengajaknya untuk pergi bermain.
Kini Ia telah tumbuh menjadi wanita dewasa diusianya yang ke 25 tahun ia harus menghadapi sebuah konflik rumah tangga yang cukup rumit dengan suaminya. Pak Kardi selalu dengan sabar mendengarkan curahan hati wanita tsb dan berusaha memberikan banyak nasehat padanya namun dibalik kebaikan hatinya rupanya diam diam Pak Kardi sangat tergiur dengan kecantikan Veni.
Dulu Pak Kardi memang telah berselingkuh dengan ibunya Veni secara diam diam namun semua itu terhenti semenjak wanita itu tak pernah lagi mengurus tokonya sehingga mereka menjadi jarang sekali bertemu.
Konon menurut ceritanya saat muda Pak Kardi memang cukup tampan sehingga berhasil menggoda majikanya. Selain itu ia juga memiliki jimat rahasia yang membuatnya selalu tampak berkharisma saat berhadapan dengan lawan jenisnya.
Memang saat itu mereka cukup pintar menutupi perselingkuhan tsb hingga tak satupun orang yang mengetahuinya termasuk suami wanita tsb. Hampir setiap kali bertengkar dengan suaminya Veni selalu menceritakan hal tsb pada Pak Kardi sehingga lama kelamaan wanita tsb semakin merasa nyaman bila bersama dengan laki laki tua tsb.
Suatu hari Pak Kardi pun memberikan sebuah usulan gila pada wanita tsb menurutnya karena suaminya berselingkuh maka Veni harus membalasnya dengan cara berselingkuh juga. Awalnya Veni tidak menyetujui usulan tsb namun setelah dipikir pikir munculah niat balas dendam pada suaminya untuk membalas perlakuan itu.
“Berselingkuh ? kira kira dengan siapa ya? Kata Veni dalam hatinya.
Tentu saja ia tak mau berbuat gila dengan cara merebut suami orang lain tapi bagaimanapun juga ia harus melakukan perselingkuhan guna membalas perlakuan suaminya tsb.
“Hehe non Veni pasti lagi mikir ya mau berselingkuh dengan siapa? Kata Pak Kardi
“ahk Pak Kardi bisa aja. Ternyata mau selingkuh itu ga mudah ya. Kata Veni lagi.
“Non ga perlu pusing lah. Pasti banyak laki laki yang mau diajak selingkuh ama non Veni yang cantik ini. Ngomong ngomong Pak Kardi juga gak keberatan koq kalau diajak selingkuh ama non. Jawab Pak Kardi dengan enteng.
Veni sempat terhentak kaget mendengar kata kata Pak kardi yang sepertinya begitu tertarik pada dirinya. Setau Veni selama ini Pak Kardi selalu menjaga sikapnya dengan sopan dan selalu terlihat bertutur kata manis pada keluarganya. Bahkan setelah kematian ayahnya Veni sudah mengaggap Pak kardi itu seperti ayahnya sendiri dan sering mencurahkan semua permasalahannya pada laki laki tua tsb.
“Maaf ya non Veni. Jujur aja sebenarnya semenjak non Veni mulai tumbuh menjadi gadis remaja. Pak KArdi sudah bergitu mengagumi kecantikan non. Tapi Bapak selama ini mencoba menutupinya demi menjaga hubungan baik antara kita apalagi sekarang non Veni sudah menikah. Kata Pak Kardi mencoba mengungkapkan isi hatinya selama ini.
Pak Kardi sepertinya begitu pandai memainkan kata katanya sehingga mampu menyentuh hati wanita tsb walaupun Veni berusaha berpikir positif namun keinginanya untuk membalas perselingkuhan suaminya kian membara dan sudah tak tertahankan lagi.
Kemudian ia berpikir selama ini Pak Kardi begitu menyayanginya seperti anaknya sendiri jadi tidak ada salahnya membalas sedikit kebaikannya. Berbagai pikiran pikiran gila mulai muncul dalam benak wanita tsb terkadang ia menolak dan terkadang ia menerimanya.
Setelah berpikir panjang akhirnya ia pun memutuskan untuk menerima usulan Pak Kardi dan mulai hari itu ia akan mulai berselingkuh dengan laki laki tua tsb.
Keesokan harinya saat berada ditoko maka Veni pun mengungkapkan perasaannya dan niatnya untuk berselingkuh. Tentu saja hal ini disambut baik oleh Pak Kardi yang sudah lama menunggu saat saat seperti ini dalam hidupnya. Setelah dulu ia berhasil menaklukan ibu Veni kini giliran Wanita muda ini yang akan menjadi sasaran berikutnya.
Beberapah hari kemudian hubungan mereka berdua nampak semakin mesra dan Veni pun makin terlarut dalam perselingkuhan gila tsb. Pak Kardi begitu pandai memanjakan wanita tsb dan selalu memperhatikannya sehingga Veni merasa semakin tenggelam dalam kenyamanan yang ada.
Veni yang selama ini jarang sekali bisa bertemu suaminya dan sering diabaikan merasa menemukan sebuah kesegaran karena Pak Kardi begitu menyayanginya. Mereka sering terlihat pergi bersama untuk sekedar berjalan jalan di mall atau mencari hiburan seperti layaknya orang yang sedang berpecaran.
Beberapa orang yang bertemu mereka memang sempat sedikit heran karena melihat wanita cantik dan modis seperti Veni bisa bergandengan mesra dengan seorang laki laki tua yang lebih pantas menjadi ayahnya. Namun mereka sama sekali tak peduli dan terus melanjutkan perselingkuhan tsb.
Suatu ketika setelah makan malam di sebuah Resto ternama Pak Kardi pun memberanikan diri untuk mampir kerumah Veni karena ia merasa sudah mendapatkan hati wanita tsb sepenuhnya sehingga ia bebas untuk berbuat apapun. Lagipula akhir akhir ini suami wanita tsb memang sudah jarang sekali pulang kerumah sehingga Veni hanya sendirian saja di rumah tsb.
Sesampainya di rumah Veni maka mereka pun segera masuk kedalam sambil bergandengan tangan seperti layaknya orang yang sedang berpacaran.
“Jadi bener ya kalau suami non Veni udah jarang pulang ke rumah? Tanya Pak Kardi
“iya pak. dia itu lebih senang bersama selingkuhannya daripada dirumah sendiri. Dasar laki laki sialan !! Umpat Veni dengan kesal.
“bener bener keterlaluan suami non !! masa sudah punya istri cantik kayak non masih juga selingkuh. Sahut Pak Kardi yang mencoba memanas manasi situasi.
“Sudahlah Pak Kardi kita ga usah ngomongin dia lagi. Aku bener bener kesal kalo ingat sama dia. Jawab Veni
“Ya sudahlah non. Ga usah dipikirin terus masalah itu. Intinya sekarang kan sudah ada Bapak yang menemani non jadi non Veni ga bakal kesepian lagi. Kata Pak Kardi sambil merangkul pundak wanita cantik tsb dengan mesra.
Sebagai seorang istri yang sedang dirundung masalah rumah tangga dan rasa kesepiannya karena sering ditinggal oleh suaminya ditambah lagi hasrat birahinya yang sama sekali tak bisa tersalurkan membuat Veni merasa bahagia saat ada sseorang laki laki yang begitu memperhatikan dan memanjakannya sehingga membuatnya merasa lebih tenang.
“oh ya ngomong ngomong rumah non Veni bagus juga ya. Jadi non Veni Cuma tinggal sendirian dirumah sebesar ini? Kata Pak Kardi
“iya pak suami saya kan sudah jarang sekali pulang kerumah dan kalau pulang pun cuma sebentar saja karena kami berdua pasti cekcok setiap kali bertemu. Biasanya sih ada pembantuku tinggal disini juga tapi kebetulan aja dia lagi pulang kampung karena ada urursan. Jawab Veni
“wah pas donk kalau begitu !! sahut Pak Kardi dengan spontan.
“Pas kenapa pak? kok Pak Kardi kelihatan senang gitu sih? Tanya Veni
“Gpp kok non. cuma rasanya kan lebih asik kalau kita hanya berduaan aja disini. Setidaknya ga ada yang ganggu kita Hehe.. Ujar Pak Kardi.
Saat itu mereka berdua sedang asik menonton tv diruang tengah sambil berbincang bincang. Suasana yang sepi tsb sepertinya cocok sekali untuk bisa bermesraan dan bercumbu rayu sehingga Pak Kardi pun mulai melanjutkan rencananya.
Diam diam tangan nakal pak Kardi mulai beraksi pertama tama ia muali merengkul pundak Veni dan membelai rambutnya yang indah itu dengan mesra.
“Kamu cantik sekali Veni. Bener bener cantik. Puji Pak Kardi
Mendengar pujian yang bertubi tubi itu membuat Veni merasa semakin melayang kemudian perlahan lahan ia menyandarkan kepalanya pada pundak laki laki tua tsb. Hal itu membuat Pak Kardi semakin yakin bahwa wanita tsb sudah berhasil ditaklukannya.
Sambil membelai rambut wanita tsb Pak Kardi memberanikan dirinya untuk mencium pipinya dengan mesra. Kemudian mereka saling memandang satu sama lainnya dan Pak Kardi pun mendekatkan wajahnya pada wajah wanita tsb dan mulai mencium bibirnya dengan perlahan lahan.
Veni berusaha menanggapi ciuman tsb dan mencoba membalasnya sehingga mereka berdua kini terlibat dalam sebuah ciuman yang begitu panas. Pak Kardi terus melumat bibir Veni dan sesekali menyedot lidah wanita tsb dan menjilati wajahnya yang cantik.
Pak Kardi menghentikan ciumannya dan mulai membelai rambut panjang wanita tsb secara perlahan lahan sambil menikmati betapa halusnya rambut Veni.
“Kamu pasti sudah lama tidak merasakan nikmatnya bercinta kan? Kata Pak kardi
Veni mengangguk pelan dan terlihat pasrah dihadapan Pak Kardi wajahnya yang cantik dan oriental tampak terlihat sayu dan memelas sehingga semakin membakar birahi laki laki tua tsb. Pak Kardi segera mendekap erat tubuh wanita tsb dan kembali mencumbuinya dengan penuh nafsu.
Kali ini Pak kardi nampak lebih berani mungkin karena ia sudah terbakar oleh nafsu birahinya sehingga ia seperti orang yang sedang kesetanan dan terus mencumbui seluruh tubuh Veni dari atas hingga bagian bawah tubuhnya tanpa henti.
Selama beberapa menit keduanya terlibat dalam percumbuan yang begitu panas sehingga nafas keduanya nampak semakin menderu dan seperti terengah engah. Sebuah gairah asing seperti keluar dari dalam diri Veni dan membuat dadanya terasa lebih sesak karena dorongan hasrat birahi yang tak tertahankan.
Veni harus mengakui laki laki tua itu begitu pandai mempermainkan dirinya dan merangsangnya dengan bertubi tubi dibagian bagian sensitive tubuhnya. Pengalaman Pak Kardi yang sudah begitu banyak membuatnya tahu bener titik kelemahan para wanita dan membuat mereka terangsang hebat.
Pak Kardi menghentikan cumbuannnya kemudian ia segera membuka seluruh pakaiannya dan setelah itu ia pun melucuti semua pakaian Veni hingga kini tubuh mereka berdua telah terlihat polos tanpa memakai apapun.
“wow tubuhmu indah sekali non Veni. Putih dan mulus benar benar mengoda. Kata Pak Kardi.
Veni hanya terdiam mendengar kata kata pujian Pak Kardi karena saat ini ia sedang terbakar nafsu yang meledak ledak didalam dirinya. Ia hanya berharap Pak Kardi segera bertanggung jawab atas semua rangsangan yang diberikannya sehingga dirinya menjadi begitu terangsang.
Pak Kardi tentu sudah mengetahui gelagat ini ia tahu bener kalau Veni sudah bertekuk lutut padanya dan siap untuk digenjot habis habisan olehnya. Kini tubuh Veni dibaringkan diatas sofa panjang lalu Pak Kardi mengangkangi kepala wanita tsb sambil berusaha memasukan batang kemaluannya pada mulut wanita tsb.
“Sekarang isepin punya bapak dulu non. Kata Pak Kardi
Veni segera membuka mulutnya dan membiarkan batang kemaluan laki laki itu memenuhi mulutnya. Kedua tangan Pak Kardi memegang erat kepala Veni yang bersandar pada pegangan samping sofa tsb. Lalu perlahan lahan ia mulai menggenjot penisnya keluar masuk dalam mulut wanita tsb. Mata Veni agak terbeliak karena penis Pak Kardi yang cukup panjang telah menyodok kerongkongannya dan membuatnya sedikit gelagapan.
Veni memang pernah melakukan oral seks dengan suaminya namun penis suaminya memang tak sebesar dan sepanjang penis Pak Kardi sehingga ia tak begitu kesulitan saat itu.
“Heheh kenapa non? Kontol Pak Kardi kepanjangan ya? Kata Pak Kardi sambil cengegesan.
Pak Kardi terus menggenjot tanpa mempedulikan wanita tsb yang terlihat gelagapan semakin lama genjotannya semakin cepat dan tak beraturan sehingga batang kemaluan itu menyodok nyodok bagian dalam dan samping mulutnya.
Setelah hampir 10 menit memompa mulut Veni lalu Pak Kardi pun menghentikan genjotannya dan segera memposisikan dirinya diantara kedua paha Veni yang sudah terbuka lebar itu.
“Sabar ya non. Bapak masukin dulu. Nanti pasti non bakal keenakan. Kata Pak Kardi sambil terus mendorong batang kemaluannya.
Setelah berhasil membenamkan seluruh penisnya maka laki laki tua itu mulai menggerakan pinggulnya guna menggenjot kemaluan Veni yang masih begitu sempit.
“Aduhh m-mek non Veni kok masih sempit aja sih padahal kan udah punya suami. Kata Pak Kardi.
Veni hanya terdiam dan menutup matanya dan mencoba menikmati setiap genjotan yang diberikan oleh Pak Kardi. Walaupun sudah berusia tua namun stamina dan tenaga Pak Kardi jauh diatas suaminya dan mampu menggenjot wanita tsb dengan sangat cepat dalam waktu yang relative lama.
Plak Plak Plak Plak… Pak Kardi menurunkan posisi tubuhnya hingga menindih tubuh Veni diatas sofa lalu ia mendekap erat wanita tsb dan melumat bibirnya dengan ganas.
Tubuh Pak Kardi yang renta dan sudah agak keriput nampak sangat kontras dengan tubuh Veni yang beigtu putih mulus dan sangat halus permukaan kulitnya. Pergumulan kedua insan tsb nampak semakin memanas dan tak lagi mempedulikan apa yang ada disekitarnya. Dipikiran mereka hanya ada sebuah kenikmatan yang akan mereka nikmati bersama sampai sepuasnya.
Tak Terduga ternyata Pak kardi mampu bertahan hingga lebih dari setenagh jam dan belum kelihatan tanda tanda ia akan segera berejakulasi. Tubuh mereka berdua nampak semakin basah oleh keringat yang mengucur deras akibat proses persetubuhan terlarang itu. Beberapa saat kemudian Pak Kardi tak mampu bertahan lagi dan ia pun mengerang hebat saat spermanya menyembur keluar membanjiri liang kewanitaan Veni.
Irama genjotan Pak Kardi terlihat semakin menurun dan akhirnya terhenti. Tubuh rentanya yang kelelahan nampak masih terkuali lemas diatas tubuh Veni diatas sofa tsb. Nafas keduanya masih terlihat terengah engah dan batang kemaluan Pak Kardi perlahan lahan mulai mengecil dan keluar dari kemaluan Veni.
Pak Kardi mencoba untuk berdiri namun sebelumnya ia sempat kembali melumat bibir wanita tsb selama beberapa saat baru kemudian ia turun dari atas sofa. Keduanya tersenyum puas karena berhasil mereguk kenikmatan yang luar biasa hasil dari perselingkuhan mereka.
Malam harinya mereka berdua kembali melanjutkan persetubuhan tsb hingga berkali kali hingga keduanya kelelahan baru menghentikan aksinya. Pagi harinya setelah selesai menghabiskan sarapan lalu veni segera beranjak ke kamar mandi untuk menyegarkan badannya. Wanita tsb lalu menjepit rambut panjangnya keatas dengan sebuah jepitan rambut agar tak basah terkena air saat sedang mandi.
Tanpa disadari dari arah belakang rupanya Pak kardi sudah membuntutinya hingga kedepan pintu kamar mandi tsb. Tanpa mengenakan semua pakaiannya laki laki tua itu terus memandangi Veni dengan penuh nafsu seolah oleh hendak memakannya hidup hidup.
“Saya mandi dulu ya Pak Kardi. Sebentar lagi baru kita berangkat ke toko. Kata Veni
“Hehe bagaimana kalau kita mandi sama sama aja non. Pasti lebih asik. Jawab Pak Kardi.
Belum sempat Veni berkata kata laki laki tua itu sudah menariknya masuk kedalam kamar mandi tsb. Dengan penuh nafsu laki laki tua itu segera mendekap tubuh Veni dari arah belakang. Rambut veni yang saat itu dijepit kearah atas nampak memperlihatkan lehernya yang begitu indah dan menggairahkan. Pak Kardi langsung melumat dan mencupang leher putih gadis tsb dangan bringas membuat wanita tsb sedikit panik karena serangan yang begitu tiba tiba.
“Aduh pelan pelan donk pak !! kata Veni
“ah masa bodo. Pokoknya tubuh lu udah jadi milik gua!! kata Pak kardi.
Cumbuan Pak Kardi yang begitu kasar membuat veni sedikit meronta karena ia merasa Pak Kardi sudah berbuat keterlauan terhadap dirinya. Kedua tangan laki laki tua itu juga terlhat begitu kasar meremas remas payudara Veni dari arah belakang tubuhnya.
dalam persetubuhan sebelumnya Pak Kardi nampak begitu lembut memperlakukannya namun pagi itu Pak Kardi terlihat begitu beringas seperti orang yang sedang kesetanan. Dengan kasarnya tangan Pak kardi merobek robek pakaian tidur babydoll berwarna pink yang dikenakan wanita tsb.
“Hehe non Veni bener bener nafsuin pakai baju tidur model kayak begini. Jadi jangan salahain bapak donk kalau sampai nafsu kayak begini. Kata Pak Kardi
“iya tapi jangan main kasar begini donk pak. aku kan jadi takut. Jawab Veni.
“udah non pasrah aja nanti bapak bakal kasih kepuasan yang lebih daripada semalam. Kata Pak kardi.
Dalam sekejap Pak Kardi sudah berhasil mengoyak ngoyak pakaian tidur model babydoll yang dikenakan oleh Veni sehingga tubuhnya yang putih mulus nampak semakin terlihat jelas. Pak kardi memaksa Veni untuk berlutut dihadapannya lalu mulai menjejalkan batang kemaluannya yang sudah menegang hebat itu kedalam mulut wanita tsb.
“Ayo cepat diemut !! bentak Pak kardi
Melihat raut wajah Pak Kardi yang berubah menjadi bringas itu membuat Veni sedikit bergidik ngeri dan ia pun segera menuruti perintah laki laki tua tsb. Dalam situasi tsb Pak Kardi yang selaku pegawai toko bawahan Veni kini menjadi beralih menjadi seorang majikan yang harus dituruti semua keinginanya.
“Kalau di toko bapak boleh jadi bawahan non!! Tapi kalau soal urusan seks. Non yang harus jadi bawahan bapak. Kata Pak Kardi
Sambil berdiri Pak Kardi mulai menggerak gerakan pinggulnya maju mundur untuk mendorong batang kemaluannya yang sudah terbenam dalam mulut Veni.
“Hmpphh hmmhh.. Veni nampak menggumam dan tak mampu mengeluarkan suara karena seluruh mulutnya telah penuh sesak oleh batang kemaluan Pak Kardi yang memenuhi mulutnya yang kecil.
“wah sepongan non Veni bener bener mirip mama non dulu. Kata Pak Kardi yang tadi malam telah membongkar perselingkuhannya sendiri dengan ibunya Veni.
Veni memang sempat tersentak kaget mendengar pengakuan laki laki tua itu yang mengatakan bahwa mamanya pernah terlibat perselingkuhan dangan penjaga tokonya sendiri. Namun ia tak mau ambil pusing dengan peristiwa masa lalu tsb yang ada dipikirannya sekarang adalah ia bisa memperoleh sebuah kepuasan seksual yang didapatnya dari Pak Kardi yang masih begitu perkasa soal urusan ranjang.
Setelah puas mengaduk aduk mulut wanita tsb lalu Pak Kardi menyuruh Veni untuk menungging dengan bertumpu pada kedua telapak tangan dan kakinya dilantai sehingga posisi tubuhnya seperti sebuah huruf u yang sedang terbalik.
“Siap ya non. Bapak mau genjot nih. Kata Pak Kardi yang berdiri dibelakang wanita tsb.
Pak Kardi mulai menggenjot tubuh Veni sambil berdiri sementara tubuh Veni masih dalam kondisi menungging dengan kedua kaki terbuka lebar.
Plak Plak Plak Plak… genjotan Pak Kardi semakin lama semakin cepat dan membuat wanita muda tsb mendesah desah karena merasakan sebuah kenikmatan yang luar biasa. Sambil menggenjot tangan pak Kardi mencengkeram erat pakaian tidur babydoll milik wanita tsb yang sudah terkoyak koyak dibeberapa bagiannya.
Kemudian Pak Kardi menyuruh Veni untuk berusaha berjalan keluar kamar mandi dengan posisi menugging tsb. Mereka pun bersetubuh sambil berjalan kesana kemari menyusuri rumah tsb dan setiap kali Veni berhenti bergerak maka Pak Kardi akan segera menampar pantat wanita tsb dengan telapak tangannya hingga memerah.
Mereka pun segera menuju kedalam kamar tidur Veni dan tetap mempertahankan posisi tsb kali ini Pak Kardi mengangkat kedua paha Veni yang sudah terbuka lebar dan bagian depan tubuh Veni bertumpu pada kedua telapak tangannya. Pak Kardi melanjutkan menggenjot batang kemaluannya sementara tubuh bagian belakang Veni melayang diudara dan kedua kakinya terbuka lebar membentuk seperti kaki kodok yang tertekuk dan merangkul kedua paha Pak Kardi kebelakang.
Plak Plak Plak Plak… laki laki tua itu semakin mempercepat genjotannya dan beberapa saat kemudian ia pun melenguh karena telah mencapai orgasme dan menumpahkan air maninya dalam kemaluan wanita tsb. Saat Pak Kardi menarik keluar batang kemaluannya sperma itu pun ikut mengalir kebawah dan menetes hingga ke lantai.
Setelah itu mereka berdua beristirahat sebentar diatas ranjang kemudian melanjutkan dengan mandi bersama didalam kamar mandi yang ada didalam ruangan kamar Veni. Sambil mandi Pak Kardi terus menjarah tubuh wanita tsb dan seperti tak bosan bosannya mengelus elus kulit veni yang begitu putih dan mulus.
“Kulit non halus bener ya. Kata Pak Kardi sambil meraba raba paha wanita tsb.
Saat mandi bersama kemaluan Pak Kardi sempat kembali menegang dan siap untuk beraksi kembali menyetubuhi wanita tsb. namun Veni menolaknya dengan alasan akan segera berangkat ke tokonya.
Terpaksa Pak Kardi pun mengalah namun karena sudah terlanjur terangsan maka ia pun menlanjutkan dengan melakukan onani didalam kamar mandi tsb sementara Veni sudah meninggalkannya sendirian didalam sana.
Setelah selesai melakukan persetubuhan liar sepanjang malam hingga pagi itu mereka pun segera berangkat ke toko dan bekerja seperti biasanya. Keduanya berprilaku seperti biasanya sehingga tidak menimbulkan kecurigaan bagi orang lain namun dibalik itu semua ada sebuah skandal yang hanya diketahui oleh mereka berdua.